Tuesday, April 1, 2008

Melangkah Lebih Jauh ”
( Yosua I : 6 –9 )

Ucapan : Bahan renungan ini diperuntukkan untuk mengenang teman seperjalanan dalam Pelayanan Permata Klasis Jakarta 1997 –2000 Sdri. Alm. Deborah br Ginting ( Kabid Pembinaan ) yang memiliki dedikasi serta integritas yang tinggi untuk Pelayanan Permata dan terpanggil untuk terus setia dan mengerti rencana Tuhan sampai akhir hidupnya dan tekun berdoa untuk kemajuan Permata GBKP.
Selamat jalan Saudariku !

Pengantar :

Sejarah menunjukkan betapa banyak kesulitan – kesulitan dalam hidup yang tidak pernah berhenti melawat generasi satu ke generasi berikutnya, dari jaman Nabi Adam, jaman Plato, jaman Sukarno dan saat ini jaman Megawati ... bahkan sampai kapan pun masalah / kesulitan itu tetap ada. Filsuf terkenal Kong Hu Chu, menulis “ Setiap manusia akan ditimpa kesulitan masalah dari lahir sampai akhir hidupnya, dan saat pintu peti mati ditutup, maka saat itulah penderitaan berakhir bagi manusia”
Bagaimana tanggapan kita sebagai orang Kristen, benarkah akan pendapat Kong Hu Chu tersebut? Bukankah setelah kematian ada kehidupan ? apakah disana masih ada kesulitan dan penderitaan?
Tapi sejarah juga menunjukkan, bahwa jaman yang sama juga menghasilkan orang- orang yang “Survive”atau berhasil dalam mengatasi masalah, terbukti, saat ini perkembangan peradaban teknologi begitu tinggi sampai manusia bisa menembus ruang angkasa, dan melalui satelit kita dapat mengetahui isi bumi, daratan dan lautan, belum lagi betapa canggihnya teknologi komunikasi dan digital IT.
Saat ini, siapapun akan dapat menggugat bahwa segala sesuatu pekerjaan itu harus menghasilkan keuntungan dan setiap orang akan berusaha untuk menghindari masalah. Sebenarnya yang menjadi titik pemikiran adalah bukan seberapa besar masalah itu menghingapi kita. Melainkan seberapa besar kekuatan kita membuat Solusi terhadap masalah itu dan berani bertanggung jawab untuk mengambil resiko atasnya.
Sebuah Majalah bisnis international “Forbes” menulis ; Di dunia bisnis sebelum era tahun 90 an untuk jabatan puncak eksekutif ( CEO ) akan didominasi oleh orang yang berumur minimal 50 tahun keatas, namun setelah era tahun 90 an berubah didominasi umur 27 sampai 30 tahunan. Perubahan ini diakibatkan oleh semakin cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan dihasilkannya orang – orang muda yang berjiwa kaliber pemimpin yaitu ; mampu mengenal dirinya, mampu memimpin dirinya sebelum memimpin orang lain, bertanggung jawab,bijaksana, cerdas, dan selalu siap menghadapi tantangan untuk menaklukan masa depan.


Eksposisi Joshua 1 : 6 –9


Josua berarti : Tuhan yang melindungi atau Tuhan yang memberi kemenangan. Bila kita membaca bahan kitab Ulangan dan melanjutkannya ke kitab Yosua. Maka kita menemukan suatu pribadi Yosua yang hangat, sederhana, dan tidak sering membantah atau mengeluh dalam melakukan sesuatu pekerjaan besar. Suatu sikap yang dewasa dan bertanggung jawab dimulai dari dirinya sendiri yang sangat mencintai Tuhan, yang sedari muda telah merasakan dan melihat betapa Tuhan bila telah berjanji maka Tuhan akan menepati, yang telah melihat betapa hidup ini tidak berarti tanpa kehadiran Tuhan, yang telah memimpin bangsanya, yang percaya bahwa bersama dengan Tuhan maka segala perkara dapat dikerjakan bersama.
Suatu pribadi yang siap untuk mengerjakan apapun yang telah Tuhan perintahkan, suatu pribadi yang konsisten, berkomitmen dan mempunyai integritas yang sangat tinggi untuk memimpin suatu bangsa yang besar. Suatu pribadi yang memiliki hubungan pribadi yang kuat dengan Tuhannya, bahkan mampu keluarganya dan seisi rumahnya untuk Setia beribadah kepada Tuhan Allah dengan benar.
Josua adalah orang yang dipenuhi Roh kebijaksanaan ( UL 34: 9 ) yang ketika bekerja bukan hanya berdasarkan emosi semata, melainkan berdasarkan konsep, strategi dan mampu secara terus menerus menjadi teladan didalam hidupnya, sehingga menjadi kesaksian yang hidup,kotbah yang berjalan bagi bangsanya. Yang mampu berperang dan menaklukan musuh-musuhnya serta memberi keberhasilan bagi bangsanya. Seorang pribadi yang sampai akhir hidupnya mampu bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan yang besar bagi Tuhan.

Hidup adalah Pilihan ( Life is choices )

Slogan diatas begitu sederhana, tetapi itu telah mengubah begitu banyak orang – orang yang gagal kemudian berhasil. Terlalu banyak biografi atau buku sejarah yang menjelaskan betapa ketika seseorang itu memutuskan untuk melakukan sesuatu yang dia inginkan, dan secara terus menerus meningkatkan kualitas dirinya, mengasah kemampuannya, melakukan langkah – langkah uji coba dan tidak pernah menyerah dalam mengejar apa yang diinginkan, apalagi disertai kepercayaan iman, maka keberhasilan akan diraihnya, cepat atau lambat ( follow your dreams).
J.Oswald Sanders dalam buku Kepemimpinan Rohani menulis :
“ Orang muda yang berkaliber pemimpin akan bekerja sementara orang lain membuang – buang waktu, belajar pada waktu orang lain tidur, dan berdoa pada waktu orang lain bermain. Baginya tidak ada waktu untuk kebiasaan yang tidak baik dan ceroboh, dalam tutur kata atau pikiran, perbuatan atau cara berpakaian. Ia mengikuti disiplin militer dalam hal makanan dan tingkah laku, supaya ia dapat bertempur dengan baik. Dengan tidak segan – segan ia menerima tugas tidak menyenangkan yang dihindari orang lain, atau tugas yang tersebunyi yang dihindari orang karena tidak mendatangkan pujian atau penghargaan. Seorang pemimpin yang dipenuhi Roh Kudus tidak akan undur dalam menghadapi orang atau keadaan yang sulit; ia berani berkorban bila perlu ; Dengan lemah lembut dan berani ia akan memberi teguran jika perlu ; atau ia akan melakukan tindakan disiplin jika pekerjaan Tuhan mengharuskannya bertindak demikian. Ia tidak akan menangguhkan menulis surat yang sukar. Keranjang suratnya tidak akan menutupi bukti - bukti kegagalannya dalam menghadapi masalah- masalah yang mendesak.

Kesimpulan

Seringkali dalam hidup ini, kita tidak tahu apa yang terjadi dengan hari esok, akan bagaimana dengan masa depan kita. Tetapi yang paling penting adalah apakah kita telah melakukan hal yang terbaik yang kita miliki.
Melayani pekerjaan Tuhan sebagai permata ditengah – tengah gereja GBKP merupakan suatu pilihan atau panggilan hidup. Hanya orang – orang yang terpanggil yang sangup untuk mengerjakannya. Tetapi percayalah bahwa Tuhan yang sama yang telah memberkati Yosua akan memberkati kita juga dengan kebijaksanaan, maka berlakulah tekun dan setia serta beribadahlah dengan rasa takut akan Tuhan, percayalah bahwa Tuhanlah yang memberi Pelayanan ini, kita hanyalah hamba – hamba yang tidak berguna, kita hanya melakukan apa yang harus kita lakukan ( band. Lukas 17 : 7- 10 )
“Kebijaksanaan”
Tuhan berikanlah aku pengetahuan untuk bisa mengetahui apa yang bisa aku ubah dari apa yang aku terima. Berikanlah kepadaku pengertian untuk bisa menerima apa yang tidak bisa aku ubah dan berikanlah aku kebijaksanaan untuk bisa membedakannya.


Mejuah – Juah, DEPOK , 12 April 2004

Ceramah MPK Permata Klasis Jakarta Bandung 2004
Budianto Surbakti

No comments: